jpnn.com, BRUSSELS - Tonggak sejarah penyelesaian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) ditandai dengan penandatanganan dan pertukaran surat (exchange of letters) antara Pemerintah Indonesia dan Komisi Eropa.
Hal itu sebagai bentuk kesepakatan politik tingkat tinggi untuk mendorong percepatan finalisasi perundingan IEU-CEPA.
Pertukaran surat tersebut dilakukan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, dengan Komisioner Perdagangan Komisi Eropa, Maros Sefclcovic.
Pertemuan keduanya diawali dengan sesi tete-s-tete dan dilanjutkan dengan pertukaran surat (exchange of letters) yang menandai pencapaian penting dalam proses finalisasi IEU-CEPA.
Surat tersebut memuat apresiasi dan komitmen bersama untuk menyelesaikan perundingan secara konklusif, termasuk langkah konkret dalam menyelesaikan isu-isu substansial yang masih tersisa.
Penyerahan surat ini menjadi simbol kuat dari keseriusan kedua pihak untuk mendorong penyelesaian substansial IEU-CEPA menuju penandatanganan pada 2025 melalui solusi yang saling menguntungkan dan seimbang.
“Saya menyampaikan apresiasi atas komitmen berkelanjutan dan keterlibatan konstruktif dari Uni Eropa. Dukungan Komisioner Maros dan Tim Perunding kedua negara sangat berarti dalam seluruh proses perundingan IEU-CEPA,” tegas Menko Airlangga.
Sementara itu, Komisioner Maros mengatakan kesepakatan politik ini menjadi capaian paling penting dalam proses perundingan yang telah berlangsung sejak tahun 2016.