jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ratusan massa aksi tolak kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) mulai berdatangan di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (19/6).
Pantauan JPNN, ratusan massa aksi tiba sekitar pukul 15.48 WIB. Mereka sebelumnya telah menyuarakan aspirasi di depan kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur dan Polda Jatim di Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Mereka tiba dengan membawa dua keranda yang terbuat dari bambu serta diiringi sound horeg.
Ketua GSJT Angga Firdiansyah menjelaskan aksi demo yang dilakukan sejak tahun 2022 ini sebenarnya bukan menolak penerapan kebijakan ODOL. Namun, meminta pemerintah agar mengatur regulasi terkait tarif angkutan logistik.
“Kami mulai awal dari 2022 itu setuju dengan adanya ODOL karena berdasarkan keselamatan teman-teman di jalan. Itu tadi kembali lagi pemerintah harus memberikan kebijakan-kebijakan melalui regulasi. Regulasi tarif angkutan logistik,” kata Angga.
Angga menilai kebijakan ODOL tentu merugikan sopir. Sebab, penggunaan truk yang panjang, lebar dan berat karena menyesuaikan dengan kebutuhan industri.
“Tarif selama ini yang terjadi adalah kesepakatan antara driver dan pemilik barang. Tidak ada reguler regulasi khusus yang mengatur tarif tersebut. Nah, untuk teman-teman yang muat odol itu memenuhi kebutuhan industri dan kebutuhan pasar,” jelasnya.
Angga berharap aksi demonstrasi ini bisa ditemui pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar bisa menyampaikan aspirasi. Kalau tidak ada yang menemui pihaknya akan mengancam untuk menginap di depan kantor Gubernur Jawa Timur.
