Magang di Luar Negeri Diubah, Maksimal Hanya 6 Bulan

16 hours ago 3

Magang di Luar Negeri Diubah, Maksimal Hanya 6 Bulan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi pekerja magang. FOTO: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SEMARANG - Pemerintah akan memangkas durasi program magang di luar negeri menjadi maksimal enam bulan.

Langkah ini ditempuh guna memastikan kegiatan magang tetap sesuai tujuan utamanya, yakni sebagai proses pembelajaran dan pelatihan, bukan sebagai bentuk kerja terselubung dengan upah murah.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menegaskan bahwa program magang di luar negeri tidak akan dihapus, melainkan hanya akan diatur ulang, terutama dari sisi durasi.

“Tidak dihapus, diatur ulang. Magang selama ini masa 2-3 tahun, kalau namanya magang, kan latihan, ya maksimal 6 bulan lah,” ujar Karding seusai meluncurkan Migran Center dan Kuliah Umum di Gedung Prof Sudarto Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis (26/6).

Menurutnya, perubahan ini penting dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan program magang yang kerap dijadikan celah bagi praktik eksploitasi.

Salah satu modus eksploitasi, yakni menempatkan peserta magang dalam beban kerja layaknya pekerja tetap, tetapi dengan bayaran yang jauh di bawah standar dan tanpa kontrak kerja yang jelas.

“Kerjanya sama, gajinya jauh, tidak ada kontrak. Nah, makanya magang ini harus kita (pemerintah) atur, jangan sampai magang itu sama kaya bekerja 3 tahun, apa bedanya sama bekerja?” ujarnya.

Selama ini, skema magang ke luar negeri, terutama ke Jepang, kerap berlangsung antara dua hingga tiga tahun.

Langkah ini ditempuh guna memastikan program magang di luar negeri sesuai dengan tujuan utamanya.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |