jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah meminta pemerintah telah menyiapkan strategi mitigasi yang konkret guna menyelesaikan permasalahan tarif impor sebesar 32 persen yang tetap diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Indonesia.
“Opsi diplomatik harus tetap dijalankan tetapi di samping itu saya meyakini pemerintah sudah memiliki mitigasi konkret dalam penyelesaian masalah tarif ini,” tegas Najib di Jakarta, Jumat,(11/7).
Najib memandang pemerintah juga telah berupayakan melakukan diversifikasi market sebagai bagian dari mitigasi pasca keputusan tarif impor AS.
Menurut Najib bergabungnya Indonesia di BRICS merupakan alternative market bagi Indonesia pasca keputusan Presiden AS Donald Trump.
“Diversifikasi market adalah bagian dari mitigasi yang pasti juga sudah diperhitungkan pemerintah, dengan bergabungnya Indonesia di BRICS bisa menjadi alternative market,” tegas Najib.
Meski demikian, pemerintah Indonesia agar dapat terus memprioritaskan terwujudnya ketahanan pangan dan energi dalam menghadapi tarif impor sebesar 32 persen yang ditetapkan AS kepada Indonesia.
“Ketahanan pangan menjadi hal yang wajib berikut dengan sistem rantai pasokan pangan dan energi menjadi bagian yang tidak terpisahkan,” jelas Najib.
Sekretaris Fraksi PAN DPR RI itu juga meminta pemerintah untuk menghindari banjirnya produk dari China pasca penetapan tarif impor AS kepada sejumlah negara.