jpnn.com - WASHINGTON - Lebih dari 310 staf badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
"Tim UNRWA (semestinya) bukan sasaran serangan," kata Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini pada Rabu (28/5) dalam sebuah pernyataan resmi.
Dia menyoroti kasus salah satu staf bernama Kamal yang jenazahnya ditemukan pada 30 Maret di dekat kuburan massal, bersama jenazah para petugas kemanusiaan dari Palang Merah Bulan Sabit Palestina (PRCS) yang juga tewas akibat serangan Israel.
“Kamal tewas akibat satu kali atau beberapa kali hantaman di bagian belakang kepalanya. Setelah itu, dia dikuburkan di samping rekan-rekan PRCS lainnya yang turut menjadi korban,” ungkap Lazzarini.
Dia menambahkan bahwa hingga kini belum ada tanggapan langsung dari Pemerintah Israel meski UNRWA telah mengajukan beberapa permintaan klarifikasi terkait kematian Kamal.
Adapun Kamal diketahui telah mengabdi di UNRWA selama lebih dari 20 tahun. “Nyawa Kamal terlalu berharga untuk dibiarkan begitu saja,” ujarnya.
Lazzarini menyatakan bahwa kekebalan hukum justru membuka ruang bagi terjadinya lebih banyak kekejaman.
“Kami menyerukan investigasi independen terhadap kasus pembunuhan Kamal dan semua staf UNRWA yang telah tewas,” tambahnya.