jpnn.com - JAKARTA - Indonesia selalu menempati posisi teratas dalam World Giving Index (WGI), atau negara paling dermawan di dunia.
Hal ini tidak lepas dari banyaknya warga yang menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu orang lain, dan juga menjadi sukarelawan untuk menolong orang-orang yang membutuhkan.
Dasar semangat ini yang membuat Krisan Valerie Sangari, Noni Sulawesi Utara 2023 sekaligus penerima Beasiswa Teladan Tanoto Foundation, untuk bergerak. Dia bersama 27 sukarelawan muda merintis platform Bakubantusulut.org.
Platform ini menjadi jembatan antara donatur dan panti asuhan di Tomohon, Minahasa, hingga Manado, Sulawesi Utara.
"Bakubantusulut.org menyajikan informasi kebutuhan panti asuhan pada para donatur. Tujuannya sederhana, agar bantuan benar-benar sesuai dan tepat dengan kebutuhan adik-adik di panti,” ujar Krisan Valerie Sangari, Senin (29/9).
Jebolan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University itu mengaku selama ini sering menjumpai donatur ke panti asuhan dan membawa barang yang ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan. Barang-barang tersebut akhirnya tidak terpakai dan menjadi sia-sia.
“Misalnya, banyak donatur membawa mi instan atau snack-snack yang banyak MSG-nya. Padahal, yang lebih dibutuhkan sebenarnya bahan makanan sehat, peralatan mandi, deterjen atau buah-buahan,” katanya.
Hal ini pula yang membuat anggota Paskibraka Nasional 2016 itu berinisiatif membuat database kebutuhan panti asuhan yang ada di Sulut, khususnya di Tomohon, Minahasa, dan Manado.