kalsel.jpnn.com, BANJARBARU - Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sjamsudin Noor Banjarmasin menyimulasikan penanganan ancaman bom di pesawat lewat latihan bersama seluruh unsur gabungan TNI.
"Penanggulangan bom ini bertujuan melatih personel TNI dengan menguji SOP yang ada, sehingga apabila menghadapi situasi ini personel siap menghadapinya," kata Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Suparjo di Banjarbaru, Kamis.
Danlanud mengatakan penanganan ancaman melibatkan berbagai unsur, mulai jajaran Korem 101/Antasari hingga kesatuan samping yang menjadi pasukan pengamanan dengan Lanud sebagai komandonya selaku Satgas di bandara.
Suparjo menyebut jika situasi bandara diberi warna kuning maka penanganan segala bentuk ancaman di bandara menjadi kewenangan manajemen bandara.
Namun apabila menjadi warna merah maka pengamanannya diserahkan kepada Lanud dan jika situasi kondusif dan evakuasi penumpang selesai penanganan bandara dikembalikan kepada manajemen bandara.
Dalam simulasi digambarkan pesawat Camar Air DA123 dengan rute penerbangan Jakarta ke Makassar mendapat ancaman teror bom dari orang tak dikenal.
Dari informasi tersebut petugas ATC Airnav meneruskan informasi ancaman kepada AOCH Bandara Internasional Syamsudin Noor bahwa akan ada pendaratan darurat pesawat di Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Setelah menerima informasi tersebut, GM PT AP Indonesia Bandara Syamsudin Noor Khaerul Assidiqi segera melakukan koordinasi dengan Komandan Lanud Sjamsudin Noor guna meminta dukungan pengamanan awal dalam rangka mengantisipasi ancaman.