Kemdiktisaintek Hadirkan Lukisan Tokoh-Tokoh Ilmuwan Indonesia hingga Dunia di SciArt 8.0

6 hours ago 5

Kemdiktisaintek Hadirkan Lukisan Tokoh-Tokoh Ilmuwan Indonesia hingga Dunia di SciArt 8.0

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menghadirkan pameran lukisan tokoh-tokoh ilmuwan, baik dari Indonesia maupun dunia, karya pelukis Paul Hendro. Foto Humas Kemdiktisaintek

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menghadirkan pameran lukisan tokoh-tokoh ilmuwan, baik dari Indonesia maupun dunia, karya pelukis Paul Hendro.

Pameran bertajuk “Science and Art 8.0” (SciArt 8.0) ini digelar di ruang Sultan Agung, Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta pada 23 Juni 2025.

“Kami ingin menghidupkan kembali tradisi ‘Padarman’ dalam wujud modern, sebagai bentuk penghormatan terhadap pemikiran, pengetahuan, dan kontribusi ilmuwan terhadap kemajuan peradaban sebagai bagian dari narasi kepahlawanan,” papar Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek Yudi Darma.

Banyak negara memiliki tradisi penghormatan terhadap tokoh-tokoh penting sebagai bagian dari sejarah. Selama ini, pahlawan lebih dimaknai sebagai tokoh yang berjuang dalam perang melawan penjajah di masa perjuangan.

 Namun, terdapat juga pahlawan yang berada di ruang sepi, yaitu para ilmuwan sebagai pahlawan sains dan teknologi. 

“Sejarah sesungguhnya ada masanya, dan saat ini Indonesia masuk ke masa untuk membangun science society atau masyarakat ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sudah saatnya pahlawan ilmu pengetahuan dikomunikasikan pada masyarakat,” jelas sejarawan dari Monash University, Luthfi Adam. 

Masih lemahnya diseminasi sains dan teknologi kepada masyarakat diamini oleh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), Kuwat Triyana. Ia menghubungkan kesulitan penyebaran informasi ini dengan tingkat kompleksitas riset yang dilakukan peneliti.

“Ilmuwan masih mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan sains kepada masyarakat. Semakin bisa membuat kerumitan, banyak ilmuwan makin bangga, sehingga komunikasi makin sulit terbangun,” papar Kuwat.

Kemdiktisaintek menggandeng sejumlah institusi menghadirkan lukisan tokoh-tokoh ilmuwan Indonesia hingga dunia di SciArt 8.0

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |