jpnn.com - JAKARTA - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) berencana membeli tambang bauksit yang dikelola PT Aneka Tambang Tbk atau Antam di Kalimantan Barat (Kalbar). Hal itu ditargetkan terealisasi sebelum 2030.
Melati menyampaikan bahwa MIND ID, perusahaan holding untuk BUMN di industri pertambangan, menargetkan Inalum memiliki tambang bauksit sendiri pada 2030. Oleh karena itu, saat ini, Inalum sedang berdiskusi dengan Antam terkait rencana akuisisi tambang bauksit yang berada di dekat PT BAI.
“Kami lagi proses due diligence untuk mencoba membeli salah satu IUP Antam yang paling dekat dengan PT BAI (Borneo Alumina Indonesia),” kata Melati Sarnita dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/9).
Adapun PT BAI merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan bijih bauksit menjadi alumina, bahan baku utama industri aluminium. PT BAI merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Indonesia Asahan Aluminium dan PT Aneka Tambang Tbk.
Perusahaan tersebut juga merupakan pengelola Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin pun telah menekankan ambisinya untuk meningkatkan kapasitas produksi aluminium nasional hingga mencapai 900 ribu ton per tahun (KTPA) pada 2029, naik dari kapasitas terpasang saat ini 275 ribu KTPA.
Guna memperkuat keberlanjutan pasokan alumina, SGAR Fase II juga tengah dipersiapkan dan akan menambah kapasitas produksi 1 juta ton per tahun.
MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk juga menyiapkan penguatan pasokan bijih bauksit dengan membangun fasilitas washed bauxite sebesar 1,47 juta ton per tahun di wilayah operasional Mempawah, Kalbar.