jabar.jpnn.com, KABUPATEN BEKASI - Ibu dua anak berinisial M (29 tahun) mengaku menjadi korban pelecehan oknum dokter di RSUD Cabangbungin, Kabupaten Bekasi usai diminta mengikuti arahan membuat keluhan medis palsu hingga masuk ke mobil pelaku demi memuaskan hasrat seksual.
"Waktu itu saya lagi di apotek rumah sakit, diikuti terus sama dia. Langsung tiba-tiba berbisik 'eh kamu tunggu di mobil saja yuk'," kata korban di Cikarang, Kamis (19/6).
Dia mengungkapkan peristiwa pelecehan ini diawali sekitar akhir 2023 lalu ketika korban pertama kali mendampingi ayahnya berobat ke rumah sakit umum daerah di Cabangbungin. Setelah diperiksa, oknum dokter meminta nomor kontak korban.
Demi mendapat nomor telepon, oknum dokter berinisial R itu berani mengatakan diagnosa palsu atas penyakit yang diderita ayah korban. Karena kaget dan khawatir, korban akhirnya memberikan nomor kontak telepon genggam ke oknum tersebut.
"Dia bilang itu bapak saya ada tumor, ya spontan saya kaget dong. Namanya dibilang orang itu ada tumor, sedangkan bapak saya kan pemeriksaannya cuma kena paru-paru. Saya kasih nomor saya, tidak lama kemudian dokter itu WA dan bilang ternyata dia berbohong," ucapnya.
Dari situ, oknum dokter tersebut kerap menghubungi korban hingga korban mengganti nomor kontak. Setelah tidak berhubungan, korban akhirnya bertemu lagi dengan oknum dokter karena sang ayah harus kembali dirawat.
Oknum dokter tersebut meminta nomor telepon korban yang baru dan kembali menghubungi korban. Kali ini lebih sering hingga akhirnya menjurus ke percakapan yang tidak pantas.
Korban diminta membuat keluhan medis palsu kepada petugas rumah sakit. Dia diminta mengeluh sakit pada bagian perut bawah sehingga perlu di-USG. Karena ditolak, korban kembali diminta mengikuti arahan dokter menuju ke mobilnya.