jpnn.com, PEKANBARU - Kekecewaan mendalam disampaikan para atlet berprestasi Riau, menyusul aksi Gubernur Riau Abdul Wahid yang viral karena memberikan uang tunai sebesar Rp20 juta kepada Dika, bocah Pacu Jalur asal Kuantan Singingi yang sempat mencuri perhatian publik lewat media sosial.
Aksi simbolik tersebut dinilai menyakiti hati para atlet yang telah mengharumkan nama daerah, namun hingga kini belum menerima hak mereka berupa bonus kemenangan dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Salah satu suara lantang datang dari Agung Akbar, atlet senam artistik putra asal Riau yang menyumbangkan prestasi membanggakan 3 medali emas dan 1 perak dalam ajang PON 2024.
Ia menyebut, sikap Pemerintah Provinsi Riau tidak hanya mengecewakan, tetapi juga memperlihatkan ketidakadilan terhadap para atlet.
“Kurang etis saja. Kami sudah susah payah berjuang, latihan bertahun-tahun demi mengharumkan nama Riau, tapi bonus kami malah tak diperhatikan. Kami sudah bersabar hampir satu tahun menunggu kabar baik, tapi rasanya kami malah disepelekan,” ungkap Agung Rabu (10/7).
Menurutnya, penantian panjang para atlet atas janji bonus yang belum ditepati menjadi alasan mengapa banyak atlet Riau memilih mundur dari dunia olahraga atau bahkan pindah mewakili provinsi lain yang lebih peduli pada kesejahteraan atletnya.
“Mungkin ini juga yang membuat banyak atlet Riau yang prestasinya jauh lebih tinggi dari saya memilih mundur. Mereka lelah berharap pada janji kosong,” tambahnya.
Agung berharap Pemprov Riau segera menyelesaikan hak para atlet, bukan hanya demi keadilan, tetapi juga untuk menjaga semangat generasi muda yang ingin mengabdi lewat olahraga.