jpnn.com - BANDUNG - Sejumlah satwa koleksi Kebun Binatang Bandung dikabarkan mati dalam kurun waktu empat bulan terakhir.
Kematian satwa-satwa itu diduga imbas konflik internal manajemen kepengurusan Bandung Zoo.
Yayasan Margasatwa Tamansari selaku pengelola awal masih menuntut bukti legalitas yang diklaim oleh Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai pengurus baru.
Sejak Maret lalu, Taman Safari Indonesia resmi mengambil alih pengelolaan Kebun Binatang Bandung. Namun, pengelolanya tetap ada di bawah Yayasan Margasatwa Tamansari.
Sulhan Syafi'i yang sebelumnya menjabat sebagai Humas Yayasan Margasatwa Tamansari mengatakan, sejak peralihan kepengurusan, ada banyak satwa yang mati.
"Tujuh total (satwa yang mati). Dari 20 Maret itu ada burung-burung, terus ada juga binturong (binturung)," kata Sulhan di Bandung Zoo, Kamis (3/7).
Sulhan menduga, satwa-satwa ini mati dikarenakan kebijakan anyar yang diterapkan oleh pengurus baru.
Satwa yang sudah lama menghuni lingkungan Kebun Binatang Bandung, oleh pengurus baru diubah kandang atau tempat tinggalnya.