jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana mengumpulkan 27 kepala daerah Kabupaten/Kota dalam sebuah rapat koordinasi kepala daerah. Inisiatif itu muncul sebagai respons atas berkurangnya dana transfer dari pusat pada tahun 2026.
Sama seperti halnya pemerintah provinsi, 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat dipastikan akan mengalami penurunan dana transfer dari pusat.
Dedi mengatakan, saat provinsi Jawa Barat kehilangan Rp 2,458 triliun, kabupaten kota akan kehilangan Rp2,7 triliun di tahun 2026.
“Kami mencoba mengorkestrasi seluruh kabupaten-kota di Jawa Barat agar tidak kehilangan spirit membangun. Karena kan ada alokasi dana transfer daerah yang untuk kabupaten-kota itu mengalami penurunan sekitar Rp 2,7 triliun. Dan untuk provinsi Rp 2,458 triliun. Ini kan kalau dibiarkan, saya tidak mengorkestrasi maka pembangunan akan hilang. Kan ini berbahaya,” ucap Dedi di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, seluruh kepala daerah harus menyepakati untuk melakukan kinerja yang lebih efektif sekaligus belanja yang makin efektif. Situasi ke depan menuntut daerah harus efektif mengeluarkan anggaran.
“Kalau yang kemarin pinggangnya dikencengin, mungkin hari ini lehernya dikencengin,” kelakar Dedi Mulyadi.
Rapat menyepakati angaran pembangunan pada 2026 mendatang tidak akan berubah, sedangkan penurunan akan dilakukan pada belanja barang dan jasa seperti yang dilakukan provinsi.
“Yang mengalami penurunan adalah belanja barang dan jasa, belanja pemeliharaan gedung, belanja perjalanan dinas, belanja makan dan minum, kebutuhan transportasi,” kata Dedi.