jpnn.com, NEW YORK - Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan begitu merasakan dampak perubahan iklim, contohnya naiknya permukaan air laut di pantai utara Jakarta.
Untuk itu, pemerintah bakal membangun Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa hampir sepanjang 500 kilometer dari Banten hingga Jawa Timur.
Hal itu dipaparkannya dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) kemarin.
“Bisakah Anda bayangkan sepuluh tahun lagi? Dua puluh tahun lagi? Karena itu, kami terpaksa membangun tanggul laut sepanjang 480 kilometer. Mungkin butuh 20 tahun, tetapi kami harus memulainya sekarang,” ucap Prabowo.
Prabowo menegaskan Indonesia tak menganggap remeh krisis iklim dan melakukan tindakan nyata.
Eks Menteri Pertahanan itu menuturkan Indonesia berkomitmen pada Paris Agreement untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2060.
“Kami menargetkan reforestasi lebih dari 12 juta hektare hutan terdegradasi, mengurangi deforestasi, dan memberdayakan masyarakat lokal dengan lapangan kerja hijau,” kata dia.
Dia mengaku bahwa Indonesia beralih dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil menuju energi terbarukan.