China Makin Getol Tanamkan Pengaruh, ASEAN Diimbau Perkuat Sentralitas

1 hour ago 9

China Makin Getol Tanamkan Pengaruh, ASEAN Diimbau Perkuat Sentralitas

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ki-Ka: Ketua Forum Sinologi Indonesia (FSI) yang juga dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Johanes Herlijanto; Peneliti Mitra FSI dan Adjunct Research Fellow pada University of Western Australia, Ratih Kabinawa; Diplomat Ahli Madya pada Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Eva Kurniati Situmorang; dan Pemerhati Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia Broto Wardoyo. Foto: FSI

jpnn.com, JAKARTA - Hubungan antara China dan kawasan Asia Tenggara terus menjadi sorotan. Kedekatan geografis dan sejarah panjang interaksi membuat Republik Rakyat China (RRC) kerap berupaya menanamkan pengaruhnya di kawasan, baik melalui jalur perdagangan, diplomasi, maupun politik sejak berabad-abad lalu.

Ketua Forum Sinologi Indonesia (FSI), Johanes Herlijanto, menilai strategi pengaruh RRC makin terlihat sejak Xi Jinping memimpin negeri itu.

“China menjalankan inisiatif ekonomi, politik, diplomatik, dan sosial budaya dengan ASEAN serta negara anggotanya untuk meningkatkan citra internasional, sekaligus memperkuat klaim di Laut China Selatan dan Selat Taiwan,” ujarnya dalam seminar bertajuk Kepemimpinan Malaysia dan Diplomasi Tiongkok di ASEAN di Jakarta, Senin (29/9).

Johanes menyebut salah satu pola pendekatan RRC adalah menjalin kedekatan dengan negara yang sedang menjabat ketua ASEAN. Menurutnya, posisi tersebut sangat strategis dalam membangun konsensus, menyusun agenda, hingga memediasi konflik.

“Kedekatan Malaysia dengan RRC membantu perannya sebagai ketua ASEAN tahun ini dalam memediasi konflik Thailand–Kamboja,” jelasnya.

Meski begitu, Johanes mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan. Kedekatan berlebihan dengan RRC, katanya, justru bisa melemahkan ASEAN, terutama saat menghadapi ketegangan langsung dengan China.

“ASEAN kesulitan bersuara lantang ketika China melakukan tindakan agresif terhadap Filipina di Laut China Selatan,” tambahnya.

Pemerhati Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, Broto Wardoyo, berpendapat RRC tak akan mampu memaksa ASEAN mengambil keputusan bulat yang merugikan kepentingan mereka.

China makin gencar tanamkan pengaruh di Asia Tenggara, ASEAN diminta teguhkan sentralitas.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |