jpnn.com - SAXONY - Marc Marquez kesulitan saat start, melebar di tikungan pertama lap pertama, melorot dari pole sitter hingga urutan ke-5, nyaris terjatuh sesaat setelah mendapatkan posisi kedua, dan akhirnya finis pertama pada balapan basah Sprint MotoGP Jerman, di Sirkuit Sachsenring, Saxony, Sabtu (12/7) malam WIB.
Itu cerita keperkasaan Marc Marquez. Suka atau tidak, Marc kembali menunjukkan kehebatannya menunggangi motor terbaik musim ini.
Meski tak mulus, di atas trek basah lantaran hujan, dan bahkan hampir tumbang berpotensi gagal finis, Marc masih bisa menang.
MotoGP 2025 membosankan? Mungkin iya, karena terlalu banyak sorotan kepada Marc Marquez, seakan tak ada perlawanan berarti dari pesaingnya hingga pertengahan kompetisi.
MotoGP 2025 membosankan? Mungkin tidak, karena ada cerita perjuangan Marc Marquez menguasai kompetisi.
"Tikungan pertama (di lap pertama) itu memperumit segalanya, terutama karena menyebabkan saya tidak nyaman di dua-tiga lap pertama," tutur Marc kepada awak MotoGP seusai sprint.
"Itu sebenarnya keputusan saya untuk melebar. Saya merasa suhu ban belum pas. Jadi, saat saya hendak masuk (menikung), saya melihat banyak motor terkunci, dan saya memutuskan untuk melebar. Ya, saya kehilangan posisi, tetapi hal paling penting, saya tetap bertahan di balapan.
"Saya sempat berpikir 'oke, mungkin hari ini finis di posisi ke-4, lima, atau enam. Namun, di satu titik saya merasa suhu ban sudah tepat dan saya mulai merasa nyaman dengan motor. Lalu saya memutuskan untuk menyerang."
