jpnn.com - Anggota DPD RI periode 2019-2024 Abdul Rachman Thaha (ART) menyesalkan kejadian Dir Samapta Polda Sulteng Kombes Richard B Pakpahan diduga memukul anak di bawah umur berinisial CV (17) di Kota Palu, Sabtu (14/6/2025).
Oknum perwira menengah polisi itu diduga memukul CV di sebuah warung kopi di Kota Palu, gegara korban menghidangkan mie kuah dengan telur yang dipisah, sementara Kombes Richard pesannya dicampur.
"Masalah ini sudah viral. Terus terang, saya sangat sesalkan, karena pelakunya seorang calon jenderal polisi," kata Rachman dalam keterangan tertulis kepada media, Selasa (17/6/2025).
Mantan senator asal Sulawesi Tengah (Sulteng) itu menilai tindakan dir samapta tersebut sangat tidak dibenarkan, baik secara personal maupun institusi.
"Citra institusi Polri, lebih khusus Polda Sulteng, tercederai lagi gara-gara tindakan tidak terpuji dirsamapta," ucap pria yang beken disapa dengan akronim ART, menyesalkan.
Tokoh Sulteng yang juga sekjen Laskar Merah Putih (LMP) itu meminta kejadian ini menjadi catatan serius bagi Polri.
"Belum menjadi seorang jenderal sudah seperti ini, bagaimana kalau sudah jenderal. Waduh, ini saya minta menjadi catatan institusi Polri kepada Dir Samapta," tuturnya.
Dia menyebut bahwa seorang polisi seharusnya menjadi pengayom bagi masyarakat, bukan malah mempertontonkan tindakan premanisme yang sedang diberantas Polri.