bali.jpnn.com, DENPASAR - Kepala BNN RI Komjen Marthinus Hukom mengungkap analisis menarik terkait aksi sadis gangster pembunuh warga negara asing (WNA) Australia di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6) lalu.
Berdasar analisisnya sebagai mantan kepala BNPT RI, ada dugaan kasus yang menewaskan Rivan Zivan Radmanovic dan melukai Sahar Ghanim itu berkaitan dengan sindikat narkoba internasional.
Menurut Komjen Marthinus Hukom, Bali saat ini jadi killing ground (tempat pembantaian) dan lokasi kejahatan transnational crime.
Oleh karena itu, insiden penembakan yang melibatkan warga negara asing dan pembunuhan yang beberapa kali terjadi di Bali tersebut butuh perhatian dan penanganan serius.
Pasalnya, apa yang terjadi bukan kejahatan biasa.
"Ini fenomena kejahatan yang melintasi batas-batas entitas politik.
Mereka menjadikan Bali sebagai killing ground (tempat pembantaian) operasional sindikat-sindikat narkoba," kata Komjen Marthinus Hukom saat kuliah umum di Universitas Udayana kemarin (15/7).
“Ini bukan dendam biasa, tetapi bagian dari operasi sindikat kejahatan transnational crime yang masuk ke Indonesia.