jpnn.com - Kekecewaan mendalam disuarakan para atlet Riau atas sikap Gubernur Riau Abdul Wahid yang memamerkan pemberian uang kepada Dika, anak Pacu Jalur yang viral di media sosial.
Salah satu suara keras datang dari Rahmad Diyanto, atlet cabang olahraga squash peraih dua medali perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.
Gubernur Riau, Abdul Wahid. Foto:Rizki Ganda Marito/JPNN.
Menurut Rahmad, aksi Gubernur Wahid yang terkesan mencari panggung dengan menjadikan Dika sebagai duta pariwisata dan memberikan bantuan pendidikan, menyakiti hati para atlet yang telah bertahun-tahun berjuang demi nama Riau di kancah nasional.
“Semua atlet nggak nyaman dengan hal ini. Hanya karena viral terus dipamer-pamerin, padahal kami yang berjuang mati-matian bertahun-tahun terkesan diabaikan," ujar Rahmad kepada JPNN.com Kamis (10/7).
Rahmad mengungkapkan hingga kini, bonus kemenangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum juga dicairkan, padahal PON telah berakhir sejak tahun lalu.
"Pemprov janji mencairkan 45 persen dari total bonus yang seharusnya kami terima sesuai yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub). Itupun tidak ada kami terima sampai sekarang. Belum jelas kapan akan dicairkan," keluhnya.
Pemerintah berdalih pemotongan terjadi akibat efisiensi anggaran.