jatim.jpnn.com, SURABAYA - Di tengah meningkatnya dinamika keberagaman dan tantangan kebangsaan, Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya menegaskan komitmennya memperkuat literasi toleransi di kalangan mahasiswa.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui kehadiran Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., sebagai panelis dalam Simposium Kepemudaan dan Moderasi Beragama serta Bedah Buku Melampaui Warna Kulit yang digelar pada 9 Desember 2025.
Buku Melampaui Warna Kulit yang dibahas dalam forum itu mengajak pembaca melihat manusia secara lebih utuh, tidak berhenti pada perbedaan fisik. Buku tersebut menekankan nilai kemanusiaan universal seperti empati, keterbukaan, dan penghargaan antarsesama.
Dalam paparannya, Subekti menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai penjaga persatuan bangsa. Keberagaman, kata dia, merupakan realitas sosial Indonesia yang harus dikelola dengan kedewasaan.
“Generasi muda perlu memiliki pandangan yang luas dan kedewasaan dalam menyikapi perbedaan. Sikap saling menghormati merupakan kunci bagi terciptanya kehidupan sosial yang harmonis,” ujar J Subekti.
Subekti juga menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam menumbuhkan semangat kebangsaan yang konstruktif. Mahasiswa, lanjutnya, memiliki kapasitas besar menjadi agen perubahan melalui pemikiran kritis dan tindakan nyata.
“Indonesia dibangun oleh semangat bersama. Mahasiswa harus menjadi bagian dari energi positif itu dengan terus mengasah kepekaan dan kepedulian terhadap sesama,” kata dia.
Dia mengajak mahasiswa terlibat langsung dalam aktivitas sosial untuk menjaga masa depan bangsa. Nilai-nilai seperti saling menghargai dan semangat membangun, menurutnya, perlu dirawat melalui literasi, dialog terbuka, serta kolaborasi lintas komunitas.








































