jpnn.com, PADANG - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mendorong semua pihak, termasuk perguruan tinggi harus mampu memberi pemahaman kepada masyarakat luas terkait pentingnya kebijakan yang pro-perempuan di tanah air.
Hal itu disampaikannya pada Seminar Kebangsaan yang mengusung tema 'Kepemimpinan Perempuan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Bangsa' di Universitas Negeri Padang, Padang, Sumatera Barat, Kamis (22/5).
Lestari menngungkapkan berdasarkan data KPU, meskipun sekitar 51 persen dari populasi pemilih adalah perempuan, keberpihakan pemilih tidak kepada perempuan.
"Kondisi itu memperlihatkan di kalangan perempuan pun belum memahami pentingnya kebijakan yang pro-perempuan," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Kamis (22/5).
Menurut Lestari, upaya untuk meningkatkan pemahaman pentingnya peran perempuan dalam melahirkan kebijakan publik harus secara masif dilakukan.
"Para pemangku kepentingan di sejumlah sektor, termasuk perguruan tinggi harus berperan aktif dalam menyebarkan pemahaman tersebut," pesannya.
Sebab, kata Rerie yang akan disapa menjelaskan, sejumlah kebijakan terkait perempuan saat ini masih jauh dari harapan.
Anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah itu mencontohkan dalam kebijakan terkait keterwakilan perempuan di parlemen, hingga saat ini realisasinya secara umum baru tercapai 21,9 persen dari 30 persen yang ditargetkan.