jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) menghadirkan program inovatif yang memungkinkan nasabah mengurangi cicilan angsuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui pengelolaan sampah rumah tangga.
Program tersebut menjadi implementasi nyata BTN untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mengembangkan ekonomi hijau di sektor perumahan, termasuk pengelolaan sampah dan pembangunan berbasis komunitas.
Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menuturkan setiap orang rata-rata menghasilkan satu kilogram sampah per hari.
Sehingga, dalam satu keluarga dengan anggota 4 orang bisa terkumpul hingga empat kilogram sampah per hari. Padahal, menurut Setiyo, sampah memiliki nilai ekonomi.
"Program ini kami rancang agar mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meringankan beban keuangan masyarakat. Melalui program ini, kami mengajak para developer dan warga perumahan untuk mulai memilah sampah. Sampah yang dikelola dengan baik bisa ditukar dengan uang yang khusus diperuntukan mengurangi angsuran KPR," ujar Setiyo.
Setiyo menambahkan program ini sejalan dengan strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) BTN untuk menghadirkan pembiayaan rumah yang ramah lingkungan.
“Melalui program ini, pengelolaan sampah dari rumah bukan hanya sekadar untuk menabung dan mengurangi cicilan KPR, tapi juga menjadi tabungan bagi masa depan bumi yang lebih baik,” seru Setiyo.
Adapun, program pengelolaan sampah ini merupakan kerja sama BTN dengan Rekosistem, perusahaan pengelola sampah berbasis teknologi.