jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno merespons polemik wacana perpanjangan usia pensiun Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi 70 tahun.
Menurut Eddy, pengalaman dan pendidikan yang sudah ditempuh ASN penting menjadi pertimbangan, tetapi lebih dari itu ada pertimbangan mengenai regenerasi pegawai untuk menapak jenjang kariernya.
"Jangan sampai ada pegawai muda dengan pendidikan yang memadai, memiliki pengalaman yang juga panjang namun karirnya tertahan karena tidak dijalankan sistem regenerasi yang tepat," kata Eddy.
Karena itu, kata Eddy, yang memjadi prioritas untuk dilakukan saat ini adalah peningkatan kualitas SDM hingga manajemen talenta yang memperhatikan kebutuhan regenerasi ASN.
Doktor Ilmu Politik UI ini berharap membenahi persoalan regenerasi birokrasi akan lebih memberikan dampak pada kebijakan pemerintahan hingga layanan publik.
"Sistem jenjang karier dan jabatan harus dipersiapkan dengan baik. Mereka yang memiliki pengalaman panjang, kemampuan top management yang berkualitas mungkin bisa diperpanjang pensiunnya sesuai kebutuhan," terangnya.
Namun, kata Eddy lagi, ASN muda dengan skill, pengalaman dan pendidikan yang mumpuni juga harus ditempatkan sesuai kemampuannya agar bisa meningkatkan kinerja dalam pelayanan publik.
“Kementerian Reformasi Birokrasi lahir dari kebutuhan untuk memastikan manajemen birokrasi yang efektif, efisien dan memberikan dampak pada kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik. Saatnya kembali pada cita-cita reformasi birokrasi itu,” imbuhnya.