Survei: Publik Tak Puas dengan Kinerja Prabowo terkait Penanganan Ekonomi hingga Lapangan Kerja

1 day ago 11

 Publik Tak Puas dengan Kinerja Prabowo terkait Penanganan Ekonomi hingga Lapangan Kerja

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Presiden Prabowo Subianto. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan 81 persen masyarakat puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto selama enam bulan memimpin. Namun, publik juga memberikan catatan terhadap kepemimpinan Prabowo terkait ekonomi hingga lapangan kerja.

Berdasarkan survei IPO sebanyak 13 persen sangat puas, 46 persen responden menyatakan "puas" dan 15 persen "tidak puas", sementara yang sangat tidak puas 4 persen.

Alasan utama kepuasan mencakup ketegasan Presiden (19,5%), dukungan terhadap pemberantasan korupsi (16,7%), dan pengalaman di pemerintahan (11,5%). Program populer seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) juga berkontribusi, dengan 71% menilainya baik.

"Mayoritas publik optimis Prabowo mampu memimpin lebih baik, dengan 90 persen tingkat kepercayaan," jelas Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, dalam laporannya, Sabtu (31/5).

Di sisi lain, 28,5 persen responden tidak puas dengan pemerintahan Prabowo karena ekonomi sulit, harga sembako mahal (16 persen), dan minimnya lapangan kerja (13,3 persen).

"Hanya 19 persen persepsi publik yang menyatakan tidak puas dengan kinerja PresidenPrabowo Subianto. Hanya saja alasan yang muncul cukup beragam," kata Dedi.

Dalam survei ini, IPO terlebih dahulu menentukan Primary Sampling Unit (PSU) pada sejumlah kelurahan/desa untuk menjadi sampel, pada setiap kelurahan/desa yang dipilih secara acak –menggunakan random kish grid paper– sejumlah 5 rukun tetangga (RT), pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih 1 responden yang memenuhi syarat, yakni berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Pemilihan dilakukan secara acak dengan pembagian responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50. Pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak, sehingga surveyor tidak dapat memilih responden secara subjektif/purposif.

28,5 persen responden tidak puas dengan pemerintahan Prabowo karena ekonomi sulit, harga sembako mahal (16 persen), dan minimnya lapangan kerja (13,3 persen).

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |