jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), merilis temuan kunci dari Annual Members Survey (AMS) 2024–2025.
Laporan tahunan itu mencerminkan fase kematangan industri fintech Indonesia, ditandai dengan penguatan signifikan pada tata kelola, keamanan digital, dan fokus pada profitabilitas.
Namun, tantangan mendasar terkait inklusi keuangan digital yang merata masih menjadi pekerjaan rumah utama.
Salah satu temuan paling menonjol dari AFTECH Annual Members Survey 2025 adalah sebaran pengguna layanan fintech yang masih sangat terpusat.
73,77 persen pengguna berada di wilayah Jabodetabek.
Mayoritas pengguna berasal dari kelompok berpendapatan menengah, yaitu Rp 5–10 juta, sedangkan masyarakat berpenghasilan rendah di kisaran Rp 0–5 juta masih menghadapi hambatan akses terhadap layanan keuangan yang justru paling mereka butuhkan.
"Temuan ini menegaskan pentingnya perluasan inklusi keuangan digital secara lebih merata," kata Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/11).
Di tengah lonjakan transaksi digital, isu keamanan siber dan penipuan (scam) tetap menjadi perhatian utama.






































