jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang mengaku, Presiden Presiden RI Prabowo Subianto meminta dirinya untuk mengganti penggunaan telur ayam dengan daging sapi atau telur puyuh untuk program MBG.
Nanik menjelaskan, alasan Prabowo memilih telur puyuh atau daging untuk MBG itu, karena menjaga stabilitas harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebab momen hari raya itu permintaan telur di masyarakat biasanya meningkat.
"Tadi Pak Presiden pesan, 'wah, ya nanti kalau misalnya ini kan mau Nataru nih, kemudian Lebaran. Nanti, mungkin telur untuk anak-anak dikurangi, tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh'," kata Nanik meniru pernyataan Presiden Prabowo dikutip Jumat (21/11).
Nanik mengungkapkan bahwa gejolak harga pangan sudah mulai terasa di lapangan, terutama pada komoditas daging ayam, telur, dan buah.
"Saat ini kenaikan masih kecil, tapi tanda-tandanya sudah mulai ada," ujarnya.
Selain mengatur substitusi bahan pangan, BGN juga mempercepat koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk kemandirian bahan baku MBG setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Nanik mengatakan TNI Angkatan Darat akan menggerakkan Kodim untuk menanam sayur dan beternak ayam. Kementerian Koperasi menyiapkan pembiayaan awal hingga Rp300 miliar untuk koperasi yang menanam buah, sayur, dan mengembangkan peternakan.
BGN juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menggerakkan bupati dan wali kota di seluruh Indonesia agar memanfaatkan lahan kosong di tingkat RT serta RW bagi produksi pangan.






































