jatim.jpnn.com, SURABAYA - Isu keberlanjutan menjadi sorotan utama dalam Pameran Internasional EastFood (IIFEX) dan EastPack Surabaya 2025 yang digelar di Grand City Convention & Exhibition Surabaya, Jumat (13/6).
Dalam sesi talk show bertema Sustainable Packaging Design: Trends, Innovations and Roadmap towards Circular Economy, Indonesian Packaging Federation (IPF) bersama Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) dan perwakilan nasionalnya Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC) menekankan pentingnya penggunaan kemasan berbasis kertas dari hutan lestari.
“Dengan menggunakan kemasan dari hutan tanaman industri bersertifikasi, industri ikut berkontribusi dalam menyerap dan menyimpan karbon,” ujar Manajer Promosi, Marketing, dan Komunikasi IFCC Ragita Wirastri.
Ragita mengutip data FAO 2022, yang menyebutkan karbon tetap tersimpan dalam kayu meski pohon telah dipanen, selama kayu tersebut dimanfaatkan secara bertanggung jawab. Misalnya, sebagai bahan kemasan.
Ragita menekankan edukasi publik adalah kunci untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan dalam keseharian masyarakat.
“Kami ingin membangun kedekatan emosional antara konsumen dengan produk ramah lingkungan. Ketika mereka memilih produk bersertifikasi, mereka ikut menjaga bumi,” jelasnya.
Dia menambahkan ketika informasi disampaikan secara konsisten, akan tercipta efek getok tular yang memperluas kesadaran kolektif masyarakat tentang konsumsi berkelanjutan.
Sementara itu, Business Development Director IPF Ariana Susanti menyebut pihaknya terus mendorong inovasi desain kemasan berkelanjutan melalui kompetisi tahunan PackindoStar.