jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Golkar Sarmuji mengatakan kader parpolnya Atalia Praratya tidak pernah bermaksud merendahkan pesantren ketika anggota Komisi VIII DPR itu meminta pengkajian ulang penggunaan APBN untuk memperbaiki Al Khoziny.
Sarmuji berkata demikian demi menanggapi kabar rumah Atalia digeruduk santri setelah pernyataan kaji ulang APBN memperbaiki ponpes Al Khoziny di Jawa Timur.
"Bu Atalia tidak bermaksud untuk merendahkan pesantren khususnya Al Khoziny," kata Sarmuji melalui layanan pesan, Rabu (15/10).
Dia mengatakan Atalia justru segaris dengan kebijakan fraksi Golkar yang mendorong agar pesantren bisa masuk di RUU Sisdiknas, sehingga lembaga pendidikan keagamaan itu memiliki hak terhadap anggaran pendidikan 20 persen APBN.
"Dengan demikian negara tidak hadir saat bencana saja tetapi bisa hadir secara kontinu. Cantolan hukumnya menjadi lebih jelas," ujar Sarmuji.
Dia mengatakan insiden Al Khoziny sebenarnya tidak terjadi andai pesantren mendapatkan bagian dari dana pendidikan 20 persen APBN.
"Insyaallah kami sering silaturahmi ke pesantren dan akan terus membangun hubungan baik dengan pesantren," ujar dia.
Sebelumnya, kediaman pribadi anggota DPR RI Atalia Praratya di Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, dijaga petugas kepolisian seusai rencana aksi demo oleh sekelompok massa di Kota Bandung.