jpnn.com, JAKARTA - Upaya meningkatkan mutu pendidikan dan literasi anak didik di sekolah dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun swasta.
Hal ini sebagai upaya untuk mendukung terciptanya sumber daya manusia (SDM) unggul dan memiliki daya saing tinggi menuju tercapainya Indonesia Emas 2045.
Salah satu upaya tersebut seperti dilakukan oleh Yayasan Bakti Barito (Bakti Barito) di bawah Yayasan Bakti Pendidikan Unggul (YBPU).
Yayasan ini bersama STiR Education (STiR) berusaha meningkatkan motivasi guru dan pembelajaran siswa dalam skala besar melalui Program STIR (Sistem Pendidikan Terpadu untuk Inovasi dan Karakter).
“Hasil evaluasi menunjukkan tanda-tanda yang jelas dan menggembirakan bahwa program ini efektif. Ada peningkatan literasi bagi anak didik," kata Profesor Kebijakan Publik dan Ekonomi Universitas Northeastern, Profesor Nishith Prakash, Kamis (12/6).
Profesor Nishith merupakan pihak yang melakukan evaluasi independen atas program ini bersama Deloitte. Mereka menemukan angka literasi siswa meningkat 16,4% di sekolah-sekolah mitra yang menjalankan program STIR di Kota Kediri dibandingkan dengan sekolah non-mitra.
Temuan lain, sebanyak 42,3% siswa di sekolah mitra menunjukkan bahwa memiliki hubungan lebih erat dengan teman sebaya dibandingkan dengan sekolah lainnya. 15,7% siswa menunjukkan dorongan untuk proaktif, dibandingkan dengan sekolah lainnya.
Program ini juga memberikan pengembalian investasi sosial (SRoI) sebesar £6.88 untuk setiap £1 yang diinvestasikan. Dengan biaya kurang dari Rp 16.300 per anak per tahun, Program STIR memberikan pengembangan keprofesian guru dengan biaya yang relatif sangat rendah.