jpnn.com, JAKARTA - Pakar ekonomi lingkungan IPB Unversity, Aceng Hidayat mengatakan berbagai inovasi yang dilakukan PT Pertamina membuktikan BUMN tersebut terdepan dalam transisi energi dan dekarbonisasi.
Seperti diketahui, Pertamina menerapkan berbagai inovasi untuk dekarbonisasi.
Di antaranya adalah pengembangan Bio Refinery (kilang hijau) yang menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, seperti HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) dan Green Gasoline.
Selain itu, Pertamina juga mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) untuk menangkap dan menyimpan emisi CO2.
”Ini luar biasa. Untuk hal ini (transisi energi dan dekarbonisasi), Pertamina memang leading, bisa menjadi contoh perusahaan lain," kata Aceng.
Aceng menilai, Pertamina memang berani melakukan berbagai terobosan.
Sambil terus menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas bumi bagi masyarakat, Pertamina juga terus berinovasi dalam energi baru dan terbarukan.
”Artinya, Pertamina sudah bertransformasi sebagai perusahaan yang berkelanjutan. Tentu saja ini praktik yang benar. Apalagi, ranah bisnis BUMN tersebut cukup rentan, termasuk mengenai isu lingkungan, terutama emisi,” lanjutnya.