jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyatakan bahwa pihaknya keberatan dan protes keras terhadap tayangan program "Expose Uncensored" di Trans7 yang ditayangkan pada Senin (13/10).
Menurut Gus Yahya, tayangan itu tidak hanya melanggar prinsip jurnalisme, tetapi juga melecehkan pesantren dan tokoh-tokohnya yang sangat dihormati warga Nahdliyin.
“Tayangan Trans 7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren, yang juga tokoh yang dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama, sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama, menghina hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai mulia yang dipegang teguh oleh dunia pesantren,” kata Gus Yahya dalam keterangannya dikutip, Rabu (15/10).
Gus Yahya menyebut bahwa konten tayangan tersebut tidak hanya mencederai nilai-nilai luhur yang dijunjung dunia pesantren, tetapi juga berpotensi mengganggu harmoni sosial di tengah masyarakat.
Dia menilai tayangan itu telah membangkitkan amarah kalangan pesantren dan warga NU.
"Karena jelas penghinaan-penghinaan yang dilakukan dalam tayangan Trans 7 tersebut sangat menyinggung dan membangkitkan amarah bagi kalangan pesantren dan warga Nahdlatul Ulama pada umumnya,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, PBNU menuntut pihak Trans7 dan induk perusahaannya, Trans Corporation, untuk mengambil langkah nyata dan bertanggung jawab atas kerusakan sosial yang ditimbulkan akibat tayangan tersebut.
PBNU juga telah menginstruksikan kepada lembaga hukumnya untuk menempuh jalur hukum.