jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa tidak ada kompromi bagi pabrik tahu yang masih membakar sampah plastik sebagai bahan bakar di wilayah Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo.
Hal tersebut disampaikan Emil dalam diskusi bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) dan para perwakilan IKM tahu setempat, Sabtu (14/6).
"Mulai hari ini tidak boleh ada lagi pabrik tahu di wilayah ini yang masih menggunakan bahan bakar plastik. Tidak ada kompromi ," ucap Emil.
Dia menyatakan,penggunaan kayu bakar adalah alternatif terbaik saat ini untuk mengurangi pencemaran udara dan menurunkan risiko penyakit yang ditimbulkan dari pembakaran sampah plastik.
“Kami akan mengawal pembenahan ini agar kegiatan ekonomi masyarakat tidak merusak lingkungan dan mencemari udara,” ujarnya.
Emil mengungkapkan, praktik serupa juga ditemukan di Kota Probolinggo. Namun, di daerah tersebut larangan sudah diberlakukan tegas. Dia berharap pendekatan itu bisa ditiru daerah lain di Jawa Timur.
Selain mendorong penggunaan kayu bakar, Emil mengatakan Pemprov Jatim sedang menjajaki kemungkinan pabrik tahu beralih menggunakan gas bumi. Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) Area Sidoarjo.
"Semua masih dihitung. Hal ini menjadi salah satu opsi di masa mendatang karena jaringan pipa gas PGN sudah ada yang melewati wilayah terkait, tinggal memasang pipa gas menuju desa dan masing-masing pabrik," kata Emil.