jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) melihat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap risiko yang ada di sekitarnya dan cara menanggulanginya masih minim.
Hal itu diungkapkan Ketua MASINDO Dimas Syailendra dalam Diskusi Publik bertajuk ‘Sadar Risiko dalam Perspektif Inovasi dan Pembangunan’ Rabu (5/11).
“Apa sih kurang sadar risiko? Misalnya kadang kita pakai motor tetapi tidak memakai helm. Kemudian kadang tidak memakai seatbelt atau pun makan makanan yang apa, tebal GKL ya, garam, gula, lemak,” kata Dimas.
Selain itu dalam hal sehari-hari, kini masyarakat Indonesia juga terjebak fenomena investasi bodong.
Hal itu menjadi gambaran bahwa masyarakat masih belum memiliki kesadaran risiko setiap keputusan yang diambil.
“Masyarakat jarang berpikir nanti bagaimana, masyarakat yang lebih berpikir. Jadi, nanti gitu ya, jadi itu yang ada di masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Menurut Dimas, seluruh fenomena rendahnya dasar risiko karena kurangnya pengetahuan masyarakat.
“Mereka kurang pengetahuan dan menganggap bahwa risikonya cuma dia yang kenal,” terangnya.






































