jpnn.com, JAKARTA - Dua lembaga keuangan mikro Asia terkemuka, RAFI Microfinance Inc. dari Filipina dan BURO dari Bangladesh, belum lama ini berkunjung ke Indonesia.
Kedatangan kedua lembaga tersebut untuk mempelajari langsung bagaimana perusahaan fintek Amartha Financial (Amartha) memanfaatkan teknologi untuk memajukan jutaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan di Indonesia di wilayah perdesaan.
Kunjungan lintas negara merupakan pengakuan atas kemajuan Indonesia dalam mendorong keuangan inklusif dan pemberdayaan UMKM melalui inovasi teknologi finansial (fintek).
“Ada banyak inovasi dari Amartha yang bisa kami pelajari dan adaptasi di Bangladesh, terutama seputar digitalisasi pelayanan UMKM di daerah,” ujar Md. Shahinoor Islam Khan, Assistant Director - Program selaku perwakilan delegasi BURO Bangladesh sebanyak 17 orang yang datang ke Indonesia pada 27-31 Oktober 2025.
Hal ini dibenarkan RAFI Microfinance Inc. yang mengunjungi kantor dan UMKM binaan Amartha di Jakarta, Solo, dan Yogyakarta di 19–20 Agustus 2025.
“Kami ingin belajar dari keberhasilan Amartha dalam memanfaatkan teknologi untuk melayani pelaku UMKM ultra-mikro di wilayah perdesaan dalam skala besar,” ujar Thomas Kocsis, President and CEO RAFI Microfinance Inc.
Sejak didirikan pada 2010, Amartha telah menyalurkan pembiayaan bagi lebih dari 3,3 juta perempuan pelaku UMKM di perdesaan Indonesia, melalui model pembiayaan berbasis komunitas dan sistem penilaian kredit berbasis kecerdasan buatan (AI).
Sebagai perbandingan, RAFI Microfinance Inc. didirikan di 1998 dan sampai sekarang telah melayani lebih dari 650 ribu mitra di pulau-pulau besar Filipina.






































