Legislator Ultimatum Bahlil soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Jangan Korbankan Indonesia

3 hours ago 3

Legislator Ultimatum Bahlil soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Jangan Korbankan Indonesia

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kapal-kapal tongkang pengangkut nikel yang parkir di sisi Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025). Foto: ANTARA/Putu Indah Savitri

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty meminta agar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tidak tebang pilih dalam mengevaluasi izin tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Evita mengaku binggung karena banyak aduan dari masyarakat, kenapa hanya menindak PT Gag Nikel sedangkan yang lain tidak.

"Padahal Kementerian Lingkungan Hidup telah menyebut keempat perusahaan nikel di sana melakukan pelanggaran. Raja Ampat ini adalah masa depan pariwisata, konservasi geologi, budaya dan kelestarian laut kita. Jadi, saya minta jangan korbankan Indonesia dan Raja Ampat hanya demi segelintir perusahaan nikel ini,” kata Evita Nursanty dikutip Selasa (10/6).

Menurut Evita, dibutuhkan ketegasan terhadap keberadaan tambang nikel di pulau-pulau kecil di Raja Ampat. Jika kehadiran tambang tersebut merusak ekosistem di Raja Ampat, maka harus ditutup tanpa pandang bulu.

Salah satu contohnya adalah tambang nikel di Pulau Kawe, Pulau Manuran, Pulau Batangpele yang berada di kawasan Geopark Raja Ampat, dan masuk juga di Kawasan Pengembangan Pariwisata Waigeo dan sekitarnya dalam Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Raja Ampat Tahun 2024-2044, atau pada pusat aktivitas wisata di Raja Ampat.

“Pulau-pulau ini, termasuk Pulau Gag merupakan pulau kecil yang harusnya tidak boleh ditambang berdasarkan UU No 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Aktivitas pertambangan nikel di pulau-pulau ini jelas melanggar undang-undang,” ujarnya.

Geopark Raja Ampat sendiri resmi diakui sebagai UNESCO Global Geopark pada 2023. Area wilayah geopark lebih kurang 36.660?km, mencakup Waigeo, Batanta, Salawati, Misool, dan terletak di jantung Coral Triangle, dengan 75?persen spesies karang global dan lebih dari 1.600 jenis ikan tersebar.

Keberlanjutan pengelolaannya sangat bergantung pada penanganan ancaman seperti pertambangan.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty meminta agar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tidak tebang pilih dalam mengevaluasi izin tambang nikel di Raja Ampat,

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |