Jokowi Dinilai Inkonsistensi, Dahulu Ingin Jadi Rakyat Biasa, Sekarang Merapat ke PSI

23 hours ago 5

Jokowi Dinilai Inkonsistensi, Dahulu Ingin Jadi Rakyat Biasa, Sekarang Merapat ke PSI

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi. FOTO: Ricardo/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menganggap pernyataan Joko Widodo (Jokowi) yang lebih merapat ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menandakan inkonsistensi Presiden ketujuh RI itu.

Sebab, kata dia, Jokowi pernah menyatakan ingin menjadi rakyat biasa sebelum lengser dari jabatan sebagai Presiden ketujuh RI.

"Jadi, kalau Jokowi ingin menjadi ketua umum PSI, tentu ia inkonsisten," kata Jamiluddin melalui layanan pesan, Selasa (10/6).

Pengamat dari Universitas Esa Unggul itu mengatakan Jokowi terlihat ingin berkiprah di dunia politik setelah melontarkan pernyataan mau merapat ke PSI.

"Bukan sebagaimana yang dikemukakannya sebelum lengser yang akan berkiprah di lingkungan hidup," ujar Jamiluddin.

Namun, nantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu merasa bukan sekali ini saja Jokowi inkonsisten terhadap pernyataan yang pernah disampaikan.

"Jauh sebelumnya sudah sering dilakukannya," kata Jamiluddin.

Misalnya, kata dia, Jokowi pernah mengatakan sang anak tidak berkecimpung di dunia politik. Belakangan pernyataan itu terbantahkan.

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menganggap Joko Widodo sebenarnya banyak membuat pernyataan bersifat inkonsisten.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |