jateng.jpnn.com, SEMARANG - Transformasi digital menjadi kunci penting dalam memperkuat daya saing industri nasional sekaligus menekan emisi karbon. Hal ini mengemuka dalam Innovation Day yang digelar Schneider Electric di Semarang, Kamis (12/6).
President Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Martin Setiawan menegaskan digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendasar dalam pengembangan sektor industri yang efisien dan berkelanjutan.
“Di kota seperti Semarang, yang mengalami pertumbuhan industri dan investasi yang signifikan, adopsi teknologi menjadi makin relevan. Kami ingin mendorong dialog, kolaborasi, dan aksi nyata agar transformasi digital bisa dijalankan secara inklusif dan berdampak di seluruh sektor industri,” ujar Martin.
Melalui sesi diskusi bertema Mempercepat Pertumbuhan Industri Berkelanjutan dengan Digitalisasi, para pelaku industri membahas strategi pemanfaatan teknologi untuk menekan emisi, mendorong efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing jangka panjang.
Diskusi juga menyoroti pentingnya pendekatan bertahap dalam digitalisasi, termasuk transformasi sumber daya manusia dan budaya organisasi. Transformasi ini dianggap sebagai prasyarat agar proses digitalisasi berjalan menyeluruh dan berkelanjutan.
Kepala Biro Pengendalian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK Bambang Wijanarko menyebut pengembangan kawasan industri hijau dan terintegrasi sebagai strategi penting untuk menjawab tantangan global.
“Digitalisasi dan otomasi adalah katalis utama untuk meningkatkan produktivitas serta memenuhi tuntutan standar lingkungan yang semakin ketat,” kata Bambang.
Sebagai ibu kota Jawa Tengah, Semarang memiliki peran strategis dalam peta industri nasional. Dengan konektivitas logistik yang kuat dan tenaga kerja kompetitif, kota ini menjadi magnet bagi investasi industri.
