jabar.jpnn.com, BOGOR - International Advisory Panel on Biodiversity Credits (IAPB) resmi meluncurkan Policy Forum tentang pasar kredit alam pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30), Senin (17/11/2025).
Forum kebijakan internasional ini bertujuan mempercepat pengembangan pasar kredit alam berintegritas tinggi yang mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi manusia dan planet.
Peluncuran tersebut menjadi langkah strategis dalam upaya global menghentikan laju kehilangan keanekaragaman hayati, terutama karena hanya tersisa empat tahun untuk mencapai target 2030 yang disepakati dalam Perjanjian Kunming–Montreal.
Forum ini menjadi wadah bagi pemerintah dan pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman, menyusun solusi regulasi, dan memperkuat integritas pasar kredit alam.
Policy Forum juga memperkuat momentum Kerangka IAPB yang mendorong mobilisasi pendanaan bagi program restorasi lingkungan, sekaligus memastikan Masyarakat Adat serta komunitas lokal sebagai penjaga ekosistem mendapatkan manfaat dan peran yang setara.
Sejak COP17 di Armenia, forum ini berfokus pada tata kelola, penguatan kapasitas, dan penciptaan kondisi yang memungkinkan aliran pendanaan langsung kepada lanskap dan komunitas penjaga alam.
Indonesia, Prancis, dan Inggris menjadi negara pertama yang bergabung dalam forum tersebut. Ketiga negara ini menjadi fondasi kolaborasi internasional yang mendorong pembelajaran bersama dan kemajuan kolektif dalam pembangunan pasar kredit alam.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa Indonesia menyambut baik inisiatif tersebut.



































