jabar.jpnn.com, CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur memastikan sebanyak 4.199 warga terdampak pergeseran tanah pada 2024 akan menerima bantuan dana stimulan perbaikan rumah.
Bantuan tersebut ditujukan bagi warga di sejumlah kecamatan yang mengalami kerusakan rumah akibat bencana pergeseran tanah.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Cianjur, Nurzein mengatakan bahwa ribuan rumah yang terdampak telah diajukan ke pemerintah pusat melalui BNPB dengan total usulan anggaran mencapai Rp115 miliar.
“Nominal bantuan yang diterima warga yaitu Rp15 juta untuk rumah rusak ringan, Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp60 juta untuk rusak berat. Total anggaran yang diajukan mencapai Rp115 miliar,” ujar Nurzein.
Ia menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ditargetkan dapat dilakukan awal tahun depan.
Namun, proses tersebut sempat terkendala oleh sejumlah temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait penanganan gempa bumi Cianjur tahun 2022 yang masih harus diselesaikan pemerintah kabupaten.
Menurutnya, Pemkab Cianjur telah menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti dan mengembalikan dana hasil temuan BPK, termasuk Rp454 juta serta Rp200 juta yang berasal dari pencairan ganda bagi korban gempa tahun 2022.
Sementara itu, untuk bantuan stimulan perbaikan rumah akibat pergeseran tanah tahun 2024, pihak BPBD mendapat arahan dari Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB bahwa penyaluran dapat dilakukan melalui mekanisme hibah, yang untuk pertama kalinya digunakan dalam program ini.


































