jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan di tengah deru globalisasi dan gempuran kuliner asing yang kini mudah ditemui di setiap sudut kota.
Dia mengungkapkan kekhasan kuliner tradisional Indonesia menyimpan sejarah, budaya, dan kekuatan ekonomi yang besar.
Kekhasan kuliner daerah tidak boleh hanya di dalam cerita nostalgia, tetapi harus dijadikan sebagai kekuatan strategis dalam membangun identitas nasional, merajut ekonomi lokal, dan menyuarakan keunikan bangsa di panggung internasional.
“Identitas bangsa tidak hanya hadir dalam bendera dan lagu kebangsaan. Identitas kita juga hidup dengan keragaman kuliner khas daerah. Dengan kekuatan budaya dan potensi ekonomi yang besar, kuliner daerah mampu menjadi pilar penting identitas bangsa sekaligus penggerak ekonomi nasional,” ujar Bamsoet saat menghadiri Grand Launching 'Cempe Senopati', restoran sate kambing muda Tegal, bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Jakarta, Minggu (28/9/25).
Hadir antara lain Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Mantan Menkopolhukam dan Panglima TNI Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto serta Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (KaBais) TNI Marsekal Madya TNI (Purn.) Kisenda Wiranata Kusumah.
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan, keragaman kuliner bukan hanya bagian budaya, tetapi juga mesin ekonomi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 mencatat nilai penjualan sektor penyediaan makanan dan minuman mencapai hampir Rp 998,37 triliun, sekaligus menyerap lebih dari 9,8 juta tenaga kerja.
Di sisi lain, pemerintah mencatat jumlah UMKM pada tahun 2024, mencapai lebih dari 30 juta UMKM.