Fadli Zon Tekankan Pentingnya Kejujuran Historis dalam Memahami Tragedi 1998

4 hours ago 4

Fadli Zon Tekankan Pentingnya Kejujuran Historis dalam Memahami Tragedi 1998

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Ilustrasi Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya pendekatan seimbang dalam melihat sejarah, dengan menggabungkan empati dan kejujuran akademik. Pernyataan ini disampaikan menanggapi polemik penggunaan istilah "massal" untuk kasus kekerasan seksual dalam Tragedi Mei 1998.

"Setiap luka sejarah harus kita hormati. Tapi, sejarah bukan hanya tentang emosi, ia juga tentang kejujuran pada data dan fakta," kata Fadli Zon dalam keterangan resmi yang diterima Selasa (18/6).

Menteri menjelaskan bahwa dirinya tidak menyangkal terjadinya kekerasan seksual pada 1998, tetapi mengingatkan agar narasi sejarah tidak terjebak pada simplifikasi.

"Ini bukan soal menyangkal korban. Ini soal menghindari penyimpulan yang terlalu cepat, yang justru bisa membuat luka makin dalam dan kebenaran makin kabur," ujarnya.

Fadli Zon merujuk pada laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) 1998 yang mencatat kekerasan seksual namun tidak menemukan pola sistematis yang memenuhi kriteria "massal" menurut standar hukum internasional. Dia menegaskan komitmennya untuk menghormati korban sambil menjaga integritas historis.

"Empati tidak harus emosional. Empati juga berarti memastikan bahwa setiap peristiwa dipahami dalam proporsinya yang benar, agar keadilan bisa ditegakkan tanpa keraguan," tegasnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dalam siaran yang sama menjelaskan bahwa Fadli Zon tidak membantah peristiwa tersebut, namun mempertanyakan penggunaan istilah "massal" yang masih diperdebatkan secara akademik.

Fadli Zon menutup pernyataannya dengan metafora.

Fadli Zon mengajak semua pihak untuk menulis sejarah dengan kepala dingin, hati terbuka, dan berpijak pada fakta.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |