jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah berharap import alert yang diterapkan Amerika Serikat terhadap produk rempah-rempah dan udang Indonesia dapat segera dicabut. Optimisme itu muncul setelah produk ekspor Indonesia dinyatakan bebas kontaminasi cesium-137 melalui proses sertifikasi yang diakui otoritas AS.
Kepala Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Penanganan Cs-137 Bara Krishna Hasibuan mengatakan sinyal positif terlihat dari kembalinya ekspor rempah Indonesia ke Amerika Serikat, terutama menjelang meningkatnya permintaan pasar pada musim liburan akhir tahun.
“Rempah-rempah Indonesia sangat populer di Amerika Serikat, terutama kayu manis, lada, dan cengkeh. Sekarang AS sudah memasuki holiday season, musim liburan,” ujar Bara di PT Terminal Peti Kemas Surabaya, Senin (15/12).
Menurutnya, tingginya permintaan tersebut sempat tidak diimbangi pasokan akibat pengawasan ketat yang diberlakukan otoritas AS menyusul temuan kontaminasi sebelumnya.
“Pada waktu itu, para pembeli rempah dari Amerika Serikat bahkan datang langsung ke Indonesia untuk menanyakan perkembangan penanganan kontaminasi,” jelasnya.
Bara menyebut pihaknya melakukan komunikasi intensif dengan otoritas dan pelaku usaha di Amerika Serikat, termasuk US Food and Drug Administration (FDA), untuk memastikan kejelasan penanganan persoalan tersebut.
“Saya memimpin langsung tim ke Washington DC untuk bertemu dengan US FDA dan para pelaku usaha. Mereka ingin persoalan ini bisa segera dipulihkan,” katanya.
Dengan dimulainya kembali ekspor melalui certification process, pemerintah berharap kebijakan import alert dapat dicabut dalam waktu dekat.








































