jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef, Andry Satrio Nugroho menyarankan penerapan cukai emisi sebagai strategi fiskal berkelanjutan.
Langkah tersebut disarankan guna mempercepat transisi kendaraan listrik di Indonesia.
Nugroho menyatakan cukai emisi dapat mengompensasi melebihi potensi kehilangan pajak tahunan akibat insentif kendaraan listrik, dengan estimasi mencapai 111%.
Dia menjelaskan struktur tarif cukai tersebut akan menciptakan sistem lebih adil, dengan memberikan disinsentif bagi kendaraan tinggi emisi tanpa membebani pengguna kendaraan rendah emisi.
Temuan Institute for Development of Economics & Finance (Indef) menunjukkan secara agregat, potensi beban fiskal untuk kendaraan berbahan bakar fosil mencapai sekitar Rp308 triliun per tahun.
Angka ini 95% lebih besar dibandingkan potensi penerimaan negara hilang akibat insentif kendaraan listrik, diperkirakan sebesar Rp14,7 triliun per tahun.
Oleh karena itu, Nugroho menekankan diperlukan desain kebijakan fiskal yang tepat agar elektrifikasi transportasi dapat dipercepat.
Langkah ini juga diharapkan menjadi solusi berkelanjutan untuk menekan subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini menjadi beban fiskal besar.