jpnn.com, TEHRAN - Desakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar Iran menyerah tanpa syarat dalam perang melawan Israel tak membuat Republik Islam itu goyah. Alih-alih menyerah, Iran justru menggencarkan serangannya terhadap Israel.
Negeri Para Mullah itu kembali menembakkan misil balistiknya, Fattah-1) ke Israel pada Rabu (18/6/2025).
Rudal berkecepatan hipersonik itu sebagai serangan balasan atas tindakan Israel menggempur wilayah Piroozi, Sabalan, dan Sayyad di Tehran pada dini hari tadi.
Iran pun memperingatkan warga Tel Aviv, Israel, menyambut kedatangan misil balistiknya yang kecepatan hiper itu.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeklaim telah menembakkan rudal balistik Fattah-1 yang berkali-kali mengguncang wilayah Israel. Serangan itu sebagai bagian Operasi Honest Promise III yang menjadi respons Iran untuk gempuran militer Israel pada Jumat lalu (13/6/2025).
"Gelombang kesebelas dari Operasi Honest Promise III yang membanggakan dengan menggunakan rudal Fattah-1 telah dilaksanakan,” ujar IGRC dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah Iran.
Fattah-1 bukanlah misil sembarangan. Rudal andalan Iran itu mampu melaju lima kali lebih cepat dibanding kecepatan suara.
Tidak hanya sangat cepat, Fattah-1 juga mampu bermanuver selama melaju di udara. Hal itu membuatnya lebih sulit dilacak maupun dicegah.
