jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan menyelenggarakan World Angklung Festival (WAF) 2025, sebagai puncak perayaan Hari Angklung Sedunia ke-15 (World Angklung Day).
Perayaan ini bertepatan dengan momentum ditetapkannya Angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 16 November.
Mengusung tema “Symphony of Jakarta Heritage”, festival ini akan mencapai puncaknya pada 23 November 2025 di kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta dengan berbagai pertunjukan seni, workshop, dan kolaborasi budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Mochamad Miftahulloh Tamary menyampaikan festival ini merupakan bentuk komitmen Jakarta dalam menghidupkan kembali energi warisan budaya di ruang publik.
“Hari Angklung Sedunia adalah momentum penting yang menegaskan bahwa Angklung bukan sekadar alat musik, tetapi simbol harmoni dan identitas budaya bangsa. Melalui World Angklung Festival 2025, kami ingin menghadirkan pengalaman budaya yang inklusif dan relevan bagi masyarakat Jakarta serta memperkuat posisi Angklung di mata dunia,” ujar Miftahulloh.
Tepat pada Hari Angklung Sedunia 16 November, Dinas Kebudayaan bersama mitra strategis sukses menggelar aktivasi serentak di beberapa titik ikonik Jakarta.
Kegiatan ini berupa Pop-Up Concert dan Mini Workshop Angklung yang langsung menyapa dan melibatkan masyarakat di ruang publik.
Saung Angklung Udjo (SAU), sebagai lembaga pelestari seni dan maestro Angklung Indonesia, berperan vital dalam menyukseskan aktivasi tersebut.






































