jpnn.com, BANDUNG - Wakil Ketua Komisi X Lalu Hadrian Irfani menilai perlu analisis dari sisi akademis sebelum Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mewujudkan wacana siswa belajar dari jam 06.00 WIB dan dilaksanakan dalam lima hari.
Sebab, kata legislator Fraksi PKB itu, anak-anak perlu penyesuaian dari upaya mewujudkan wacana masuk sekolah jam 06.00 WIB.
"Kami di Komisi X memandang perlu dilakukan analisis kebijakan tersebut, perlu dilakukan pendalaman dari sisi akademik," kata Lalu kepada awak media, Selasa (3/6).
Dia mengatakan kebijakan masuk sekolah pukul 6 pagi sebenarnya pernah diterapkan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun, kata legislator Dapil II NTB itu, penerapan masuk sekolah jam 6 pagi di NTT tak membuahkan hasil positif.
"Hasilnya ialah adanya dampak psikologis, kemudian anak-anak tidak efektif dalam belajar di kelas, karena mereka mengantuk," kata Lalu.
Dari situ, dia selalu legislator yang membidangi pendidikan menyarankan Dedi Mulyadi membuat kajian mendalam sebelum menerapkan kebijakan.
"Prinsipnya bagus, kebijakan ini tentu untuk pendisiplinan siswa, tetapi dalam proses belajar dan mengajar dibutuhkan kenyamanan, dibutuhkan efektivitas, sehingga tujuan dari pendidikan itu bisa tercapai," kata dia.