jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani mengaku mendapatkan data yang menyebutkan ada sekitar 48 persen kasus keracunan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Untuk itu Netty meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menindaklanjuti temuan data tersebut.
"Ini alarm serius untuk memperkuat aspek keamanan pangan dan tata kelola pelaksanaan program MBG di lapangan," ujar Netty dikutip Senin(17/11).
Menurut legislator PKS ini, temuan BGN ini harus dilihat sebagai bahan evaluasi bersama.
"Semua tahu bahwa Program MBG memiliki tujuan yang sangat baik, yaitu memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Karena itu, kita semua berkepentingan agar pelaksanaannya benar-benar aman dan berkualitas,” lanjutnya.
Netty menilai tingginya angka keracunan pangan menandakan bahwa pengawasan terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah masih belum optimal.
Anak-anak penerima MBG adalah kelompok rentan. Oleh sebab itu, standar keamanan pangan di dapur dan dalam proses distribusi harus ketat.
"Pemerintah daerah dan instansi teknis perlu memastikan dapur yang belum laik segera dibina atau dihentikan sementara,” tegasnya.






































