jpnn.com, JAKARTA - Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pernyataan Kaesang Pangarep yang mengedepankan isi tas dibandingkan elektabilitas menandakan kosongnya gagasan Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
"Melazimkan konstelasi politik logistik atau isi tas, menandai kosongnya ide dan gagasan perjuangan Kaesang dan PSI," kata Dedi melalui layanan pesan, Jumat (21/11).
Dia mengatakan PSI dan Kaesang seharusnya bisa melawan kenyataan ketika praktik politik ternyata mementingkan isi tas.
"Seharusnya PSI melawan kenyataan itu dan menjadi pembeda di antara parpol lain atau politisi lain," katanya.
Dedi melanjutkan pernyataan Kaesang yang mementingkan isi tas dibandingkan elektabilitas menandakan putra bungsu Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) itu terbiasa berbuat demikian.
"Ungkapan isi tas lebih penting seperti menegaskan Kaesang terbiasa melakukan itu, bisa jadi memang ia pungalaman serupa," ujarnya.
Sebelumnya, Kaesang mengatakan elektabilitas tinggi akan sia-sia dalam kontestasi pemilu tanpa "isi tas".
Putra bungsu Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) itu bicara demikian saat hadir dalam Rakorwol PSI Sulawesi Tengah (Sulteng) di Palu, Rabu (19/11).





































