Bamsoet Ungkap Politik Uang Masih Menjadi Masalah Besar dalam Pemilu di Indonesia

22 hours ago 5

Bamsoet Ungkap Politik Uang Masih Menjadi Masalah Besar dalam Pemilu di Indonesia

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet saat memberikan kuliah Pascasarjana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan secara daring di Jakarta, Kamis (12/6). Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengungkapkan politik uang masih menjadi masalah besar dalam Pemilu di Indonesia.

Hal itu disampaikan Bamsoet saat memberikan kuliah Pascasarjana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan secara daring di Jakarta, Kamis (12/6).

Bamsoet menyampaikan Pemilu yang diharapkan mampu membawa perubahan besar bagi rakyat Indonesia dan menjadi simbol demokrasi mulai dipertanyakan.

Pasalnya, banyak yang mulai meragukan apakah Pemilu cukup efektif untuk mengubah sistem politik yang ada ataukah Indonesia justru membutuhkan revolusi politik untuk mencapai perubahan yang lebih mendalam.

"Pemilu sering kali dijadikan ajang untuk praktik korupsi, di mana calon-calon legislatif atau eksekutif menggunakan uang untuk membeli suara. Hal ini merusak integritas Pemilu dan membuat proses politik terasa tidak adil, terutama bagi mereka yang tidak memiliki akses ke uang atau kekuasaan," ungkap Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (13/6).

Ketua ke-15 MPR RI itu menjelaskan di sisi lain, partisipasi politik yang inklusif dan fair merupakan pilar utama demokrasi yang sehat dan berkelanjutan.

Dalam era di mana politik masih berpotensi didominasi oleh praktik money politics, keterlibatan kelompok-kelompok yang selama ini termarjinalkan, seperti perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, serta masyarakat miskin, sangat diperlukan agar partisipasi politik dapat berjalan secara optimal.

Tanpa kehadiran mereka, kebijakan yang dihasilkan akan cenderung bias dan tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat yang beragam.

Ini yang disampaikan Bamsoet saat memberikan kuliah Pascasarjana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |