jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Gubernur Daerah Istimewanya KGPAA Paku Alam X menyebut angka kemiskinan di Jogja mencapai 10,23 persen per Maret 2025.
Angka tersebut terpaut 1,76 persen masih di atas nasional.
“Meski masih lebih tinggi dari angka nasional, tetapi DIY berhasil mencapai penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem tertinggi dalam 10 tahun terakhir di pulau Jawa," katanya, Kamis (20/11).
Sri Paduka mengatakan bahwa hingga triwulan III, realisasi program kegiatan penanggulangan kemiskinan DIY mencapai 77,97 persen dari total anggaran yakni lebih dari Rp 548 miliar.
“Besar harapan kami, pada triwulan keempat ini program kegiatan (penanggulangan kemiskian) dapat direalisasi agar tahun depan kemiskinan di DIY mencapai angka satu digit," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu, semua pihak didorong bekerja keras mengidentifikasi akar permasalahan atau karakteristik berbasiskan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Kepala Bapperida DIY Danang Setiadi mengatakan Pemda DIY memiliki program-program prioritas dalam mengentaskan kemiskinan, yaitu program pengurangan beban masyarakat miskin dan program peningkatan pendapatan masyarakat miskin.
“Untuk para lansia miskin ini, yang bisa kami lakukan ialah memberikan bantuan sosial. Setiap tahunnya kami anggarkan sekitar 8.000 penerima," ujarnya. (mcr25/jpnn)


































